PEMERIKSAAN FISIK KEPALA DAN LEHER
• Perlu mengkaji terlebih dahulu riwayat kesehatan klien baik fisik maupun psikisnya.
• Metode inspeksi dan palpasi untuk seluruh daerah kepala dan leher
• Metode perkusi hanya untuk daerah frontal dan sinus maksilaris.
• Metode auskultasi untuk mengetahui “bruit” arteri temporalis, arteri karotis dan kalenjar tiroid.
• Metode auskultasi untuk mengetahui “bruit” arteri temporalis, arteri karotis dan kalenjar tiroid.
• Tehnik pemeriksaan olfaksi (penciuman) untuk mendeteki bau tubuh, bau keringat dll.
• Urutan pemeriksaan fisik ini dimulai dari rambut dan kulit kepala, muka, hidung dan sinus, mulut, telinga, serta leher.
PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK KEPALA DAN LEHER
Persiapan
• Siapakan alat-alat yang diperlukan: Stetoskop, opthalmoskop, Otoskop, garpu tala 512 Hz, kapas, kain kasa, kartu snellen, pita pengukur, penlight atau baterai kecil. Peniti steril, spekulum nasal, spekulum telinga, transiluminator, spatel lidah, sarung tangan, penutup mata, baju periksa, zat-zat untuk menguji pengecapan seperti gula, garam, lemon, zat pahit
• Cuci tangan
• Jelaskan prosedur kepada klien
• Anjurkan klien untuk ganti baju periksa
• Pastikan ruang periksa nyaman, hangat, dan cukup penerangan
• Hal-hal yang harus diingat dan diperhatikan
• Jaga privasi klien
• Jaga keamanan klien
• Kuku tangan pemeriksa dipotong pendek
• Pemeriksaan dilakukan dengan terorganisir dan sistematik
• Pemeriksaan dilakukan dengan terampil untuk mendapatkan kepercayaan (trust) dan kerjasama (cooperative) dari Mien
• Observasi klien selama pemeriksaan, untuk melihat adanya tanda-tanda non verbal terhadap nyeri atau ketidaknyamanan
1. Pemeriksaan kepala
i. Inspeksi dan palpasi kepala
ii. Inspeksi dan palpasi rambut
iii. Observasi warna rambut
iv. Kaji tekstur rambut
v. Observasi jumlah dan distribusi rambut
vi. Inspeksi Iasi kulit kepala
vii. Palpasi dan auskulatasi arteri temporalis
2. Pemeriksaan muka
a. Inspeksi muka
b. Palpasi otot temporal dan otot masseter
c. Tes sensasi wajah
3. Pemeriksaan mata
a. Inspeksi dan palpasi struktur mata eksternal
b. Inspeksi dan palpasi aparatus dan kelenjar lakrimalis
c. Inspeksi konjungtiva bagian dalam
d. EOMs dengan tes 6 posisi kardinal
e. Evaluasi reflek pupil
f. Inspeksi struktur mata bagian dalam Tes ketajaman visual
g. Tes lapang pandang
4. Pemeriksaan telinga
a. Inspeksi dan palpasi struktur telinga luar
b. Palpasi aurikel, mastoid, tragus
c. Inspeksi liang telinga luar dan dalam
d. Inspeksi membrane timpani
e. Tes ketajaman pendengaran
5. Pemeriksaan hidung dan sinus
a. Inspeksi dan palpasi kesejajaran
b. Inspeksi warna vestibule
c. Inspeksi mukosa hidung
d. Palpasi dan perkusi frontal dan sinus maksilaris
e. Tes penciuman
6. Pemeriksaan mulut dan tenggorokan
a. Inspeksi dan palpasi mukosa mulut
b. Inspeksi gusi dan gigi
c. Inspeksi dan palpasi mukosa buccal
d. Inspeksi kelenjar saliva
e. Inspeksi langit-langit mulut
f. Inspeksi tenggorokan
g. Tes rasa
7. Pemeriksaan leher
a. Inspeksi leher
b. Tes ROM
c. Observasi arteri karotis dan vena jugular
d. Inspeksi, palpasi dan auskulutasi arteri karotis
e. Inspeksi dan palpasi trachea
f. Inspeksi, palpasi, auskultasi kelenjar tiroid
g. Palpasi nodus limfa pada kepala dan leher
- pre-auricular
- post-auricular dan occipital
- retro pharingeal & sub-maxillary
- sub-mental (dengan 1 tangan)
- superficial cervical chain
- deep cervical chain
- supra clavicular
Tidak ada komentar:
Posting Komentar