Minggu, 09 Oktober 2011

KESPRO


A.     Definisi
Berdasarkan Konferensi Wanita sedunia ke IV di Beijing pada tahun 1995 dan Koperensi Kependudukan dan Pembangunan di Cairo tahun 1994 sudah disepakati perihal hak-hak reproduksi tersebut. Dalam hal ini (Cholil,1996) menyimpulkan bahwa terkandung empat hal pokok dalam reproduksi wanita yaitu :
 1. Kesehatan reproduksi dan seksual (reproductive and sexual health)
 2. Penentuan dalam keputusan reproduksi (reproductive decision making)
 3. Kesetaraan pria dan wanita (equality and equity for men and women)
 4. Keamanan reproduksi dan seksual (sexual and reproductive security)
Berdasarkan definisi dari Departemen Kesehatan, diketahui bahwa kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara menyeluruh serta proses reproduksi.
Dengan demikian kesehatan reproduksi bukan hanya kondisi bebas dari penyakit, melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan baik sebelum menikah maupun sesudah menikah.
Adapun definisi tentang arti kesehatan reproduksi yang telah diterima secara internasional yaitu : sebagai keadaan kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistim, fungsi-fungsi dan proses reproduksi. Selain itu juga disinggung hak produksi yang didasarkan pada pengakuan hak asasi manusia bagi setiap pasangan atau individu untuk menentukan secara bebas dan bertanggung jawab mengenai jumlah anak, penjarakan anak, dan menentukan kelahiran anak mereka.






B.     Anatomi Alat Reproduksi Wanita

Alat reproduksi sendiri adalah bagian-bagian tubuh kita yang berfungsi dalam melanjutkan keturunan. Alat reproduksi wanita berbeda dengan alat reproduksi laki-laki. Di artikel ini kita akan lebih khusus membahas alat reproduksi wanita.
Alat reproduksi wanita terdiri dari dua bagian, yaitu bagian dalam dan luar.
Bagian dalam memiliki fungsi sebagai berikut:
·        Bibir kemaluan (labia mayora), yaitu daerah yg berambut, berfungsi sebagai pelindung dan menjaga agar bagian dalam tetap lembab.
·        Bibir dalam kemaluan (labia minora), yaitu daerah yang tidak berambut dan memiliki jaringan serat sensorik yang luas yang sangat peka karena mengandung ujung syaraf.
·        Vagina, yaitu rongga penghubung antara alat reproduksi wanita bagian luar dan dalam.


Sementara itu alat reproduksi wanita bagian luar memiliki fungsi sebagai berikut:
·        Vagina bagian luar, yang merupakan jalan keluar bagi darah haid dan jalan keluar ketika bayi lahir (sifatnya sangat lentur sehinggga bayi dapat keluar melalui vagina).
·         Leher rahim (cervix), yang merupakan penghubung antara vagina dan rahim.
·         Rahim (uterus), tempat dimana sel telur yang sudah dibuahi tumbuh dalam rahim selama kehamilan. Bila telur tidak dibuahi, maka sel telur menempel ke dinding rahim. Selanjutnya dinding rahim menebal lalu luruh dan mengalir keluar dalam bentuk darah. Inilah yang disebut haid (menstruasi).
·         Saluran telur (tuba falopii), yaitu dua saluran yang terletak sebelah kanana dan kiri rahim yang berfungsi sebagai penghubung rongga rahim dan indung telur.
·        Dua buah indung telur ( ovarium), berfungsi memproduksi sel telur dan hormon peremputan yaitu estrogen dan progesterone. Atas pengaruh hormon, sebanyak satu sampai dua sel telur masak setiap bulan , lalu dilepaskan ke dinding rahim. Dinding rahim ini akan menebal, yang sebetulnya berguna sebagai tempat sel telur bersarang setelah dibuahi.

Selain alat reproduksi tadi, Anda juga perlu mengenali satu area lagi yang sering disebut G-Spot. Mencari letak posisi G-Spot wanitaG-Spot (Grafenberg Spot) saat ini sering dibahas di berbagai media.
Katanya, titik G-Spot ini adalah sebuah ruang sempit dibalik tulang pubis wanita ini yang apabila tersentuh akan memberikan sensasi yang luarbiasa.

Titik G-Spot dapat ditemukan dengan memasukkan jari-jari ke dalam Vagina dengan telapak tangan menghadap ke depan. Dengan menyentuh dan memainkan bagian ini dengan perlahan, dapat membuat pasangan wanita multiple orgasme. G Spot juga dapat terstimulasi dengan baik saat bercinta dengan posisi doggy style atau spooning.


C.     Hormon-Hormon Reproduksi
Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.
Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.

D.    Masa-masa kehidupan wanita
Masa Prapubertas
1.      Masa Bayi
o   Padad waktu bayi lahir cukup bulan , pembentukan genetelia interna sudah selesai.
o   Jumlah follikel primordial dalam kedua ovarium tlh lengkap yaitu 750.000 butir dan tidak bertambah lagi.
o   Pada minggu I dan II kehidupan didunia luar masih mengalami pengaruh Estrogen, waktu hamil tubuh janin –> plasenta , karena itu uterus baru lahir agak lebih besar dari pada anak kecil.
o   Estrogen menimbulkan pembengkakan payudara pada bayi wanita maupun laki-laki selama 10 hari.
o   kadang-kadang disertai sekresi cairan seperti air susu.
o   10 – 15 % bayi wanita dapat timbul perdarahan pervaginam dalam minggu pertama.
o   pada waktu lahir perbandingan servik dan korpus uteri 1 ; 1 karena hipertrofi korpus akibat pengaruh hormon estrogen.
o   setelah pengaruh estrogen hilang perbandingan menjadi 2 ; 1.
o   pada pubertas dengan pengaruh estrogen yg dihasilkan sendiri 1 ; 2.

2.      Masa Kanak – Kanak
o   Yang khas ialah perangsangan oleh hormon kelamin sangat kecil karena kadar estrogen & hormon gonadotropin menurun.
o   Alat-alat genetalia dalam masa ini tidak memperlihatkan pertumbuhan yang berarti sampai pubertas.
o   Pengaruh Hipofisis itu terlihat dalam pertumbuhan badan.
Gangguan masa kanak-kanak
o   Aglutinasi labia minora mungkin sudah terjadi paad masa bayi tetapi seringkali baru ditemukan pada masa kanak-kanak:
ü  labium minus kanan melekat pd labium minus kiri.
ü  sulit kencing.
ü  Terapi dgn sonde , 2 bibir yg melekat dpt dipisahkan ? bekas perlengketan diberi salep yg mengandung estrogen.

Asuhan yang diberikan
a). ASI Eksklusif
b). Tumbuh kembang anak dan pemberian makanan dengan gizi seimbang
c). Imunisasi dan manajemen terpadu balita sakit
d). Pencegahan dan penanggulangan kekerasan terhadap perempuan (KtP)
e). Pendidikan dan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.
Masa Pubertas
o   Merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa.
o   Dapat dikatakan awal berfungsinya Ovarium.
o   Pubertas berakhir pada saat ovarium sudah berfungsi dengan mantap dan teratur.
o   secara klinis :
ü  Timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder.
ü  Wanita umur 8 – 14 tahun dan berlangsung ± selama 4 tahun.
ü  Awal pubertas dipengaruhi oleh bangsa, iklim, gizi, dan kebudayaan.
ü  Kejadian yang penting : pertumbuhan badan yang cepat, timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, menarche, dan perubahan psikis.
ü  Penyebab primer mulainya pubertas belum diketahui.
ü  Yang dik ialah ovarium mulai berfungsi dibawah pengaruh hormon Gonadotropin dari Hifofisis yg dikeluarkan atas pengaruh releasing faktor dari Hiphothalamus.
ü  Dalam ovarium folikel mulai tumbuh dan walaupun folikel-folikel tidak sampai menjadi matang karena sebelumnya mengalami atresia namun folikel-folikel tersebut sudah sanggup mengeluarkan estrogen.


Gangguan Dalam Masa Pubertas
Pubertas Dini ( Pubertas Prekoks )
o   Hormon Gonadotropin diproduksi sebelum anak berumur 8 thn, hormon ini merangsang ovarium, sehingga ciri-ciri kelamin sekunder timbul, menarche dan kemampuan reproduksi terdapat sebelum waktunya.
o   Pubertas dini kalau ciri-ciri sekunder timbul sebelum umur 8 thn atau kalau sudah ada haid sebelum umur 10 thn.
o   Dalam kepustakaan dikabarkan ada anak berumur 5thn 8 bln –> melahirkan bayi.
o   pengobatan dpt dicoba dgn pemberiaan MPA ( Medroksi Progesteron Acetat ) 100 mg IM tiap 14 hr –> utk mencegah haid.
Pubertas Tarda
o   Pubertas terlambat jika gejala-gejala pubertas baru datang antara umur 14 – 16 tahun.
o   Disebabkan oleh faktor :Herediter, Ggn kesehatan, Kekurangan gizi.
Perdarahan Dalam Masa Pubertas
o   Perdarahan banyak pada wanita usia 12 – 20 thn disebut Perdarahan Juvenil ( Juvenile Bleeding ).
o   Terapi konservatif medikamentosa, mis : Progesteron spti Norethisteron (Primolut N) 3 X 5 mg per hari atau Norethinodrel ( 2 X 10 mg / hr ).
o   Obat terus diberikan utk 3 mgg, biarpun perdarahan sudah berhenti.
o   Jika pengobatan medikamentosa tidak menolong dan perdarahan banyak terpaksa dilakukan kuretase.

Asuhan yang diberikan
a)   Gizi seimbang
b)   Informasi tentang kesehatan reproduksi
c)   Pencegahan kekerasan seksual (perkosaan)
d)   Pencegahan terhadap ketergantungan napza
e)   Perkawinan pada usia yang wajar
f)    Peningkatan pendidikan, ketrampilan, penghargaan diri dan pertahanan terhadap godaan dan ancaman.

Masa Reproduksi
o   Masa yg penting bagi wanita dan berlangsung ± 33 thn
o   Terjadi ovulasi ± 450 kali, berdarah selama 1800 hr
Usia dewasa muda, yaitu antara 18 sampai 40 tahun, sering dihubungkan dengan masa subur, karena pada usia ini kehamilan sehat paling mungkin terjadi. Inilah usia produktif dalam menapak karir yang penuh kesibukan di luar rumah. Di usia ini wanita harus lebih memperhatikan kondisi tubuhnya agar selalu dalam kondisi prima, sehingga jika terjadi kehamilan dapat berjalan dengan lancar, dan bayi yang dilahirkan pun sehat.
Pada periode ini masalah kesehatan berganti dengan gangguan kehamilan, kelelahan kronis akibat merawat anak, dan tuntutan karir. Kanker, kegemukan, depresi, dan penyakit serius tertentu mulai menggerogoti tubuhnya.
Gangguan yang sering muncul pada usia ini, adalah endometriosis yang ditandai dengan gejala nyeri haid, kram haid, nyeri pinggul saat berhubungan seks, sakit saat buang air besar atau buang air kecil. Penderita kadang mengalami nyeri hebat, tetapi ada juga yang tidak mengalami gejala apa-apa.
a.         Kehamilan dan persalinan yang aman
b.         Pencegahan kecacatan dan kematian akibat kehamilan pada ibu dan bayi
c.         Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan dengan penggunaan alat kontrasepsi (KB)
d.         Pencegahan terhadap PMS/HIV/AIDS
e.         Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas
f.          Pencegahan dan penanggulangan masalah aborsi secara rasional
g.         Deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
h.         Pencegahan dan manajemen infertilitas.
i.          Masalah yang mungkin ditemui: Kesakitan dan kematiani ibu yang disebabkan berbagai kondisi, malnutrisi/anemia, kemandulan, pelecehan/kekerasan seksual, komplikasi aborsi, ISR/IMS/HIV/AIDS dan pengaturan kesuburan.
j.          Pendekatan yang dapat dilakukan : pendidikan kesehatan, suplemen, konseling, pencegahan primer, pengobatan KB, pendidikan tentang perilaku seksual yang bertanggungjawab, pencegahan dan pengobatan IMS, pelayanan antenatal, persalinan, post partum pelayanan kebidanan darurat, imunisasi dan informasi-informasi.

Asuhan yang diberikan
a). Kehamilan dan persalinan yang aman
b). Pencegahan kecacatan dan kematian akibat kehamilan pada ibu dan bayi
c). Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan dengan penggunaan alat kontrasepsi ( KB )
d). Pencegahan terhadap PMS/HIV/AIDS
e). Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas
f). Pencegahan dan penanggulangan masalah aborsi
g). Deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
h). Pencegahan dan manajemen infertilitas.

Masa Klimakterium dan Menapause

Pengertian klimakterium, menapause, dan senium berbeda-beda
Definisi :
1. Klimakterium (bahasa Yunani = tangga) merupakan masa peralihan antara masa reproduksi & masa senium.
2. Menapause adalah haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir.
Bgn klimakterium sblm menapause disebut pramenapause dan sesudah disebut pascamenapause
3. Senium adalah masa sesudah pascamenapause ketika tercapai keseimbangan baru dalam kehidupan wanita, sehingga tidak ada lagi gangguan vegetatif maupun psikis.

Klimakterium
o   Bukan suatu keadaan patologik melainkan suatu masa peralihan yg normal, berlangsung beberapa tahun sebelum dan sesudah menapause.
o   Sulit menentukan awal dan akhir klimakterium, mulai ± 6 thn sebelum menapause berdasarkan keadaan endokrinologi ( kadar estrogen menurun dan hormon gonadotropin meningkat ) dan ada gejala klinis.
o   Klimakterium berakhir ± 6 – 7 thn sesudah menapause, pada saat ini kadar estrogen menurun= senium.
o   Dengan demikian lamanya klimakterium ± 13 thn.
o   Dasarnya klimakterium disebabkan kurang bereaksinya ovarium terhadap rangsangan hormon karena ovarium menjadi tua.
o   Proses menjadi tua sesudah umur 40 thn , siklus haid 25 % tdk disertai ovulasi jadi bersifat Anovulatoar.
o   Penurunan produksi estrogen dan kenaikan hormon gonadotropin.
o   Pada wanita ini terjadi perubahan-perubahan tertentu dapat menimbulkan gangguan ringan atau berat.
o   Terjadi atropi alat-alat genital dimana ovarium menjadi kecil dari berat 10 – 12 gr pd wanita dalam masa reproduktif, menjadi 4 gr.
o   Uterus juga lambat laun mengecil dan endometrium mengalami atrofi , biarpun demikian uterus masih tetap dapat bereaksi terhadap estrogen, pemberian estrogen dari luar yang diikuti dengan penghentiannya dapat menimbulkan withdrawal bleeding.
o   Epitel vagina juga menipis –> atropi selaput lendir vagina.
o   Mammae mulai menjadi lembek, proses ini berlangsung terus menerus dalam senium

Gangguan pada Klimakterium
o   Klimakterium dan menapause merupakan hal-hal yang khas bagi manusia.
o   Perdarahan dalam klimakterium.
o   Kelainan haid sering terjadi pada menapause.
o   Dapat bersifat oligomenoroe atau polimenoroe (gangguan siklus).
o   Dapat banyaknya darah waktu haid berupa hipomenoroe atau hipermenoroe, yang paling mengganggu ialah metroraghia.
o   Metroragia disebabkan oleh tidak lagi teraturnya ovulasi dalam menapause , maka siklus sering anovulatoar yang dapat menimbulkan PUD.
o   Endometrium yang dipengaruhi oleh estrogen tanpa pengaruh progesteron –> gambaran hiperplasia glandularis sistika ( paling sering terjadi ).
o   Perlu dilakukan kuretase diagnostik.
o   Metroragia dalam pramenapause disebabkan 77 % oleh PUD , 17,7 % polip dan mioma, dan 5,2 % oleh endometrium apabila perdarahan terjadi sesudah menapause, 50 % disebabkan oleh carcinoma.
o   Terapi –> perdarahan berlebihan yaitu : kuretase
Gangguan Neurovegetatif dan Ggn Psikis.
o   Irritabilitas, kecemasan, depresi, insomnia, vertigo, palpitasi jantung, rasa panas itu pada bagian badan atas, berkeringat  banyak.

Penanggulangan
o   Dapat dicoba dengan penerangan,obat penenang.
o   Tapi jika keluhan berat disamping usaha diatas diberikan hormonal (Estrogen).
Beberapa kelainan kontra indikasi pemberian Estrogen:
1. Riwayat penyakit Trombo Emboli.
2. Riwayat penyakit Hepar.
3. D M.
4. Hipertensi.
5. Fibromioma uteri.
6. CA jenis apapun.

Penyakit – penyakit lain
- Artropatia, peny. Jantung koroner, mastitis.

Menapause
o   Haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir.
o   Dignosis dibuat setelah amenorhoe ± 1 tahun.
o   Dipengaruhi oleh : keturunan, kesehatan umum, dan pola hidup.
o   Ada hub dangan menarche, makin dini menarche terjadi maka makin lambat menapause timbul dan sebaliknya.
o   Menapause artifisial karena operasi atau radiasi umumnya menimbulkan keluhan yang lebih banyak dibandingkan dgn menapause alamiah.

Asuhan apa yang diberikan
1). Perhatian pada problem menopause
2.). Perhatian pada penyakit utama degenerative, termasuk rabun, gangguan mobilitas dan osteoporosis.

Berkurangnya hormone estrogen pada wanita menopause mungkin menyebabkan berbagai keluhan sebagai berikut :
a.   Penyakit jantung koroner
b.   Kadar estrogen yang cukup, mampu melindungi wanita dari penyakit jantung koroner.

Berkurangnya hormone estrogen dapat menurunkan kadar kolesterol baik ( HDL ) dan meningkatnya kadar kolesterol tidak baik ( LDL ) yang meningkatkan kejadian penyakit jantung koroner.
c.   Osteoporosis
d.   Adalah berkurangnya kepadatan tulang pada wanita akibat penurunan kadar hormone estrogen, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
e.   Gangguan mata.
f.    Mata terasa kering dan kadang terasa gatal karena produksi air mata berkurang.
g.   Kepikunan ( demensia tipe Alzeimer ).
h.   Kekurangan hormone estrogen juga mempengaruhi susunan saraf pusat dan otak. Penurunan hormone estrogen menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, sukar tidur, gelisah, depresi sampai pada kepikunan tipe Alzeimer. Penyakit kepikunan tipe Alzeimer dapat terjadi bilam kekurangan estrogen sudah berlangsung cukup lama dan berat, yang dipengaruhi factor keturunan.
3). Deteksi dini kanker rahim.

Masa Senium
o   Pada senium telah tercapai keadaan keseimbangan hormonal yang baru sehingga tidak ada lagi gangguan vegetatif maupun psikis.
o   Yang mencolok dalam masa ini ialah kemunduran alat-alat tubuh dan kemampuan fisik yang mengalami proses ketuaan.

Gangguan Senium
ü  Atropi alat – alat genetalia & jaringan sekitarnya.
ü  Meningkatnya proses katabolisme protein –> jaringan yg banyak dipengaruhi ialah tulang, otot, dan kulit.
ü  seperti : osteoporosis, atrofi mukosa vagina, uretritis dan sistitis.

E.     Indikator-indikator permasalahan kesehatan reproduksi wanita antara lain:
a. Jender, adalah peran masing-masing pria dan wanita berdasarkan jenis kelamin menurut budaya yang berbeda-beda. Jender sebagai suatu kontruksi sosial mempengaruhi tingkat kesehatan, dan karena peran jender berbeda dalam konteks cross cultural berarti tingkat kesehatan wanita juga berbeda-beda.
b.  Kemiskinan, antara lain mengakibatkan:
   * Makanan yang tidak cukup atau makanan yang kurang gizi
   * Persediaan air yang kurang, sanitasi yang jelek dan perumahan yang tidak layak.
   * Tidak mendapatkan pelayanan yang baik.
c.  Pendidikan yang rendah.
Kemiskinan mempengaruhi kesempatan untuk mendapatkan pendidikan. Kesempatan untuk sekolah tidak sama untuk semua tetapi tergantung dari kemampuan membiayai. Dalam situasi kesulitan biaya biasanya anak laki-laki lebih diutamakan karena laki-laki dianggap sebagai pencari nafkah utama dalam keluarga. Dalam hal ini bukan indikator kemiskinan saja yang berpengaruh tetapi juga jender berpengaruh pula terhadap pendidikan. Tingkat pendidikan ini mempengaruhi tingkat kesehatan. Orang yang berpendidikan biasanya mempunyai pengertian yang lebih besar terhadap masalah-masalah kesehatan dan pencegahannya. Minimal dengan mempunyai pendidikan yang memadai seseorang dapat mencari liang, merawat diri sendiri, dan ikut serta dalam mengambil keputusan dalam keluarga dan masyarakat.

d.  Kawin muda
Di negara berkembang termasuk Indonesia kawin muda pada wanita masih banyak terjadi (biasanya di bawah usia 18 tahun). Hal ini banyak kebudayaan yang menganggap kalau belum menikah di usia tertentu dianggap tidak laku. Ada juga karena faktor kemiskinan, orang tua cepat-cepat mengawinkan anaknya agar lepas tanggung jawabnya dan diserahkan anak wanita tersebut kepada suaminya. Ini berarti wanita muda hamil mempunyai resiko tinggi pada saat persalinan. Di samping itu resiko tingkat kematian dua kali lebih besar dari wanita yang menikah di usia 20 tahunan. Dampak lain, mereka putus sekolah, pada akhirnya akan bergantung kepada suami baik dalam ekonomi dan pengambilan keputusan.

e. Kekurangan gizi dan Kesehatan yang buruk.
Menurut WHO di negara berkembang terrnasuk Indonesia diperkirakan 450 juta wanita tumbuh tidak sempurna karena kurang gizi pada masa kanak-kanak, akibat kemiskinan. Jika pun berkecukupan, budaya menentukan bahwa suami dan anak laki-laki mendapat porsi yang banyak dan terbaik dan terakhir sang ibu memakan sisa yang ada. Wanita sejak ia mengalami menstruasi akan membutuhkan gizi yang lebih banyak dari pria untuk mengganti darah yang keluar. Zat yang sangat dibutuhkan adalah zat besi yaitu 3 kali lebih besar dari kebutuhan pria.
Di samping itu wanita juga membutuhkan zat yodium lebih banyak dari pria, kekurangan zat ini akan menyebabkan gondok yang membahayakan perkembangan janin baik fisik maupun mental. Wanita juga sangat rawan terhadap beberapa penyakit, termasuk penyakit menular seksual, karena pekerjaan mereka atau tubuh mereka yang berbeda dengan pria. Salah satu situasi yang rawan adalah, pekerjaan wanita yang selalu berhubungan dengan air, misalnya mencuci, memasak, dan sebagainya. Seperti diketahui air adalah media yang cukup berbahaya dalam penularan bakteri penyakit.

f. Beban Kerja yang berat.
Wanita bekerja jauh lebih lama dari pada pria, berbagai penelitian yang telah dilakukan di seluruh dunia rata-rata wanita bekerja 3 jam lebih lama. Akibatnya wanita mempunyai sedikit waktu istirahat, lebih lanjut terjadinya kelelahan kronis, stress, dan sebagainya. Kesehatan wanita tidak hanya dipengaruhi oleh waktu.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Demi tercapainya derajat kesehatan yang tinggi, maka wanita sebagai penerima kesehatan, anggota keluarga dan pemberi pelayanan kesehatan harus berperan dalam keluarga, supaya anak tumbuh sehat sampai dewasa sebagai generasi muda.

Oleh sebab itu wanita, seyogyanya diberi perhatian sebab :
1.         Wanita menghadapi masalah kesehatan khusus yang tidak dihadapi pria berkaitan dengan fungsi reproduksinya
2.         Kesehatan wanita secara langsung mempengaruhi kesehatan anak yang dikandung dan dilahirkan.
3.         Kesehatan wanita sering dilupakan dan ia hanya sebagai objek dengan mengatas namakan “pembangunan” seperti program KB, dan pengendalian jumlah penduduk.
4.         Masalah kesehatan reproduksi wanita sudah menjadi agenda Intemasional diantaranya Indonesia menyepakati hasil-hasil Konferensi mengenai kesehatan reproduksi dan kependudukan (Beijing dan Kairo).

Berdasarkan pemikiran di atas kesehatan wanita merupakan aspek paling penting disebabkan pengaruhnya pada kesehatan anak-anak. Oleh sebab itu pada wanita diberi kebebasan dalam menentukan hal yang paling baik menurut dirinya sesuai dengan kebutuhannya di mana ia sendiri yang memutuskan atas tubuhnya sendiri.
F.      Merawat Organ Kewanitaan
Tinggal di daerah tropis yang panas membuat kita sering berkeringat. Keringat ini membuat tubuh kita lembab, terutama pada organ seksual dan reproduksi yang tertutup dan berlipat.
Akibatnya bakteri mudah berkembang biak dan eksosistem di vagina terganggu sehingga menimbulkan bau tak sedap serta infeksi. Untuk itulah kita perlu menjaga keseimbangan ekosistem vagina.
Ekosistem vagiana adalah lingkaran kehidupan yang ada di vagina. Ekosistem ini dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu estrogen dan laktobasilus (bakteri baik). Jika keseimbangan ini terganggu, bakteri laktobasilus akan mati dan bakteri pathogen akan tumbuh sehingga tubuh akan rentan terhadap infeksi.
Sebenarnya di dalam vagina terdapat bakteri, 95 persennya adalah bakteri yang baik sedang sisanya bakteri pathogen. Agar ekosistem seimbang, dibutuhkan tingkat keasaman (pH balance) pada kisaran 3,8 - 4,2. Dengan tingkat keasaman tersebut, laktobasilus akan subur dan bakteri pathogen mati.
Banyak faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem vagina, antara lain kontrasepsi oral, diabetes melitus, pemakaian antibiotik, darah haid, cairan mani, penyemprotan cairan ke dalam vagina (douching) dan gangguan hormon (pubertas, menopause atau kehamilan).

Dalam keadaan normal vagina mempunyai bau yang khas. Tetapi, bila ada infeksi atau keputihan yang tidak normal dapat menimbulkan bau yang mengganggu, seperti bau yang tidak sedap, menyengat, dan amis yang disebabkan jamur, bakteri atau kuman lainnya.  Jika infeksi yang terjadi di vagina ini dibiarkan, bisa masuk sampai ke dalam rahim.
Untuk menjaga kebersihan dan mematikan bakteri jahat di dalam vagina memang tersedia produk pembersih daerah intim wanita. Dari sekian banyak merek yang beredar rata-rata memiliki tiga bahan dasar.
Pertama, yang berasal dari ekstrak daun sirih (piper betle L) yang sangat efektif sebagai antiseptik,  membasmi jamur Candida Albicans dan mengurangi sekresi cairan pada vagina. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Amir Syarif dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, penggunaan daun sirih pada pengobatan keputihan, 90,0 persen pasien dinyatakan sembuh.
Sayangnya, jika pembersih berbahan daun sirih ini digunakan dalam waktu lama, semua bakteri di vagina ikut mati, termasuk bakteri laktobasilus. Sehingga keseimbangan eksosistem menjadi terganggu.
Kedua, produk-produk pembersih kewanitaan yang mengandung bahan Povidone lodine. Bahan ini merupakan anti infeksi untuk terapi jamur dan berbagai bakteri. Efek samping produk yang mengandung bahan ini adalah dermatitis kontak sampai reaksi alergi yang berat.
Ketiga, produk yang merupakan kombinasi laktoserum dan asam laktat. Laktoserum ini berasal dari hasil fermentasi susu sapi dan mengandung senyawa laktat, laktose serta nutrisi yang diperlukan untuk ekosistem vagina. Sedangkan asam laktat berfungsi untuk menjaga tingkat pH di vagina.
Kombinasi asam laktat dan laktoserum sebagai pembersih organ kewanitaan bersifat alami karena tidak membunuh bakteri laktobasilus melainkan meningkatkan pertumbuhannya. Salah satu produk yang pembersih wanita yang mengandung bahan ini adalah Lactacyd, yang saat ini sudah bisa dibeli di outlet toko obat.
Kebisaan menjaga kebersihan, termasuk kebersihan organ-organ seksual atau reproduksi, merupakan awal dari usaha menjaga kesehatan kita. Jika ekosistem vagina terjaga seimbang, otomatis kita akan merasa lebih bersih dan segar dan tentu saja lebih nyaman melakukan aktivitas sehari-hari.

G.    MENCEGAH RESIKO TERJADINYA KANKER
Mengurangi resiko kanker sebetulnya tidak sulit. Yang penting Anda mau melakukan perubahan kecil dahulu seperti berolahraga dan mengkonsumsi makanan sehat.  Perubahan-perubahan kecil yang Anda lakukan setiap hari dapat membantu mengurangi resiko kanker.

Di bawah ini ada 7 langkah mengurangi risiko kanker :
1. Jangan gunakan tembakau
Ingatlah, semua jenis tembakau membuat Anda berisiko kanker. Maka hentikan dan putuskan hubungan tubuh Anda dengan tembakau. Mencegah tembakau atau memutuskan untuk berhenti menggunakannya merupakan keputusan yang sangat penting. Karena merupakan bagian dari mencegah kanker. Dengan memutuskan berhenti menggunakan tembakau (merokok) maka secara signifikan Anda mengurangi risiko beberapa penyakit kanker rahim

2.  Konsumsi makanan sehat
American Cancer Society merekomendasikan agar :
-   Makan makanan yang berasal dari tanaman. Santaplah sedikitnya lima jenis buah atau sayur setiap hari. Makanlah juga biji-bijian, seperti jagung dan kedelai.
-    Batasi lemak. Makanlah lemak dengan jumlah yang tak terlalu banyak. Makanan berlemak tinggi dapat meningkatkan risiko akan kanker lambung dan usus.
-    Hindari dan kurangi minum alkohol. Alkohol dapat meningkatkan berbagai resiko penyakit kanker.

3. Berolahraga dan pertahankan berat badan ideal
Pertahankan berat badan yang ideal dan sehat dengan berolahraga secara rutin sangat   berperan dalam mencegah kanker. Kelebihan berat badan atau Obesitas merupakan faktor risiko yang cukup tinggi penyebab kanker prostat, usus, rektum, rahim, ovarium, dan payudara. Lakukanlah olahraga ringan seperti jogging atau berjalan kaki di pagi hari minimal 60 menit dalam satu minggu. Atau Anda dapat melakukan aktivitas yang menyenangkan untuk membuat tubuh Anda terus aktif, seperti aerobik, berdansa atau melakukan kegiatan rumah tangga yang sedikit mengeluarkan keringat. Jangan ragu dan malu misalnya jika memotong rumput halaman rumah Anda atau melakukan bersih-bersih. Tujuannya bukan membuat Anda capai, tetapi agar tubuh Anda tetap aktif.

4. Lindungi diri anda dari matahari
Sinar matahari sejauh ini dipercaya menjadi penyebab umum kanker kulit. Terpapar sinar matahari langsung terutama saat siang hari. Oleha karena itu sebaiknya Anda menyimak tips berikut :
Hindari waktu puncak radiasi radiasi sinar Ultra Violet Matahari memuncak antara pukul 10 pagi sampai 4 sore. Minimalkan berada di luar selama waktu tersebut.
 Jika Anda pergi dan berkativitas di luar, sebaiknya jangan terus menerus terpapar sinar matahari, berteduhlah sesekali. Dengan berteduh, akan minimalkan pemaparan sinar matahari langsung.
 Lindungi bagian tubuh yang terbuka. Gunakan pakaian yang berwarna terang dan longgar untuk melindungi Anda dari sinar matahari. Jangan lupa gunakan juga topi untuk melindungi wajah dan kepala Anda.
Gunakan krim tabir surya. Pastikan produk tabir surya anda memiliki nilai sun protection factor (SPF) minimal 15.



5. Hindari kebiasaan berisiko
Kurangi risiko terhadap kanker tertentu dengan menghindari kebiasaan berisiko yang dapat berakibat infeksi dan mungkin meningkatkan resiko kanker. Virus yang ditularkan secara seksual atau dengan bertukar jarum suntik terkontaminasi seperti HPV, yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks atau kanker penis. HIV, orang dengan HIV atau AIDS memiliki risiko kanker dubur, kanker serviks, kanker hati, lymphoma dan sarcoma Kaposi.  Atau Hepatitis B dan C, infeksi hepatitis B kronis atau hepatitis C dapat meningkatkan risiko terhadap kanker hati.

Hindari seks bebas atau berganti-ganti pasangan, karena infeksi virus Hepatitis, HPV, HIV, penyebab umumnya adalah prilaku seks yang tidak aman. Gunakan kondom dan janganlah berbagi jarum suntik.

6. Kontrol atau chek up
Kontrol atau pemeriksaan secara rutin terhadap penyakit kanker tertentu adalah tindakan bijak dan tepat. Lakukan pemeriksaan rutin kesehatan tiga atau enam bulan sekali. Pemeriksaan kesehatan rutin bukan saja berguna untuk mendeteksi secara dini penyakit kanker tetapi juga penyakit lainnya. Jangan lupa, jika Anda pria, pemeriksaan termasuk prostat dan testis. Jika Anda wanita, tambahkan leher rahim dan payudara dalam pemeriksaan Anda. Dengan melakukan pemeriksaan, kesehatan tubuh dapat terdeteksi secara dini yang nantinya akan memudahkan pengobatan. Lebih dari separuh penderita kanker di Indonesia baru menyadari mengidap penyakit kanker tertentu ketika sudah dalam stadium lanjut.











Kesimpulan
·        Kesehatan reproduksi  yaitu : sebagai keadaan kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistim, fungsi-fungsi dan proses reproduksi.
·        Hormon-Hormon Reproduksi
o   Estrogen
o   Progesterone
o   Gonadotropin Releasing Hormone
o   FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
·        Masa-masa kehidupan wanita
o   Masa Prapubertas
§  Masa Bayi
§  Masa Kanak – Kanak
o   Masa Pubertas
§  Pubertas Dini ( Pubertas Prekoks )
§  Pubertas Tarda
o   Masa Reproduksi
o   Masa Klimakterium dan Menapause
o   Masa Senium
·         Indikator-indikator permasalahan kesehatan reproduksi wanita antara lain:
o   Jender
o   Kemiskinan
o   Pendidikan yang rendah
o   Kawin muda
o    Kekurangan gizi dan Kesehatan yang buruk
o   Beban Kerja yang berat
·        Kebisaan menjaga kebersihan, termasuk kebersihan organ-organ seksual atau reproduksi, merupakan awal dari usaha menjaga kesehatan kita. Jika ekosistem vagina terjaga seimbang, otomatis kita akan merasa lebih bersih dan segar dan tentu saja lebih nyaman melakukan aktivitas sehari-hari.
·        7 langkah mengurangi risiko kanker :
o   Jangan gunakan tembakau
o   Konsumsi makanan sehat
o   Berolahraga dan pertahankan berat badan ideal
o   Lindungi diri anda dari matahari
o   Hindari kebiasaan berisiko
o   Kontrol atau chek up






























Daftar Pustaka
·        Manuaba. Memahami Kesehatan reproduksi wanita. EGC;Jakarta; 1999.
·        Mohamad, Kartono. Kontradiksi Dalam Kesehatan Reproduksi. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta; 1998.
·        Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Bunga rampai Obstetri dan Ginekologi Sosial, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar