Rabu, 12 Januari 2011

MOTIVASI

BANYAK alasan mengapa seseorang memilih karier tertentu dalam hidupnya. Banyak yang beralasan karena besarnya pendapatan yang ditawarkan, masa depan karier yang cemerlang, sampai karier yang bisa memberikan kekuasaan yang besar.

Di antara alasan-alasan tersebut, terdapat mitos yang juga beredar di kalangan masyarakat. Mitos-mitos inilah yang bisa menyesatkan orang saat akan menentukan kariernya. Mitos seperti apakah itu? Berikut seperti yang dituturkan oleh konsultan karier Dawn Rosenberg McKay.

Memilih karier itu mudah

Sebenarnya, proses memilih karier membutuhkan waktu yang lama dan serius. Sebelum memutuskannya, seseorang harus mengenal dirinya sendiri terlebih dahulu, mengetahui minat, dan kesempatan yang ada.

Konsultan karier tahu yang terbaik

Bahkan seorang konsultan karier tak bisa mengetahui dengan pasti pekerjaan atau karier apa yang cocok untuk seseorang. Mereka hanya bisa memberi panduan atau memberikan bimbingan agar seseorang lebih mantap dalam memilih karier.

Hobi tak bisa jadi andalan hidup

Sudah banyak buktinya, kalau hobi bisa dijadikan mata pencaharian. Bahkan dengan menjadikan hobi sebagai sebuah pekerjaan, semangat dan gairah bekerja akan mewujud dalam karya yang cemerlang.

Karier terbaik = karier yang populer

Sering kali, para ahli atau konsultan karier memberikan ”bocoran” soal karier-karier yang prospeknya akan cemerlang di beberapa tahun ke depan. Ingatlah, jangan pernah hal ini dijadikan bahan pertimbangan terbesar saat memutuskan karier. Lagipula, prediksi ini terkadang tak selalu tepat karena kondisi memang selalu berubah. Akan lebih baik jika memilih karier berdasarkan ketertarikan dan kemampuan yang dimiliki. Yang penting untuk diingat ialah, pekerjaan yang prospeknya bagus belum tentu cocok untuk orang tersebut.

Banyak uang berarti bahagia

Gaji memang penting, tapi jangan dijadikan satu-satunya alasan dalam memilih karier. Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa uang tidak otomatis membuat seseorang puas dan bahagia dengan kariernya. Buat banyak orang, kesenangan saat mengerjakan pekerjaan tersebut justru menjadi hal yang paling penting. Meski begitu, faktor uang atau gaji juga patut dipertimbangkan saat memilih karier.

Terjebak dalam satu karier Jika ada orang yang menganggap bahwa sekali ia memilih satu pekerjaan maka ia akan ”terjebak” selamanya di pekerjaan tersebut, itu tidak benar. Siapapun orangnya, ia selalu bisa mengubah pekerjaan atau kariernya. Banyak orang berganti-ganti pekerjaan dalam hidupnya, demi mencari pekerjaan yang cocok. Asal ada niat kemampuan, keinginan mengubah pekerjaan atau karier bukanlah hal yang mustahil.

Mengubah karier sama dengan membuang keahlian

Keahlian yang sudah dimiliki tak akan pernah tersia-sia. Keahlian tersebut mungkin saja tidak bisa dipakai seperti saat di pekerjaan sebelumnya, tapi keahlian itu tidak akan sia-sia dan tetap dapat digunakan kapan saja, dalam pekerjaan apa saja.

Jika cocok untuk mereka berarti cocok untuk saya

Setiap orang pasti berbeda, bahkan jika mereka punya banyak kesamaan. Karena itulah jangan pernah berpikir bahwa karier yang dimiliki oleh orang yang karakternya sama dengan Anda, maka pekerjaan tersebut juga cocok untuk Anda. Jika Anda tertarik dengan karier sahabat atau saudara Anda, coba cek dan pelajari dulu, apakah karier tersebut benar-benar pas untuk Anda.

Pilih pekerjaan dulu, setelah itu lihat saja nanti

Mendapatkan pekerjaan memang satu langkah yang baik, namun hal ini barulah permulaan. Jika seseorang menginginkan karier yang baik, maka ia harus membuat rencana-rencana tertentu tentang posisi atau jabatan yang harus diraih dalam beberapa waktu ke depan. Jika ia asal menerima sebuah pekerjaan, sangat sulit untuk membuat rencana-rencana tersebut karena kemungkinan besar iapun tak terlalu paham dan tak memiliki gairah terhadap karier atau pekerjaan tersebut.

Cara paling tepat mengetahui sebuah pekerjaan ialah dengan bekerja di bidang tersebut

Pengalaman langsung memang yang terbaik, namun ada banyak cara yang bisa ditempuh untuk mempelajari dan memahami sebuah pekerjaan tanpa harus mengalaminya sendiri. Berbagai cara, mulai dari membaca berita di surat kabar, browsing di internet, sampai bertanya pada orang-orang yang bekerja di bidang tersebut, bisa dipraktekkan untuk mempelajari sebuah pekerjaan.
Jangan pernah berpikir bila karier yang dimiliki seseorang berkarakter sama dengan Anda, maka Anda akan sama suksesnya dengan karier orang itu. Karier Anda ditentukan oleh karakter Anda sendiri.


Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.[1] Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan[2]
Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi.[2] Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.[2]


 Hobby adalah melakukan suatu kegiatan yang kita suka. Bisa berhubungan dengan bakat atau karena kita tertarik melakukannya sekalipun masih merupakan hal yang baru buat kita. Tujuannya pasti, supaya kita enjoy, senang dan menjadikannya candu untuk melakukannya berulang-ulang.

Yang termasuk dalam kategori hobby adalah segala sesuatu yang baik. Contohnya membaca, menyanyi, menulis, olahraga, bermain musik dan lain sebagainya. Yang pasti semua hal tersebut bermanfaat bagi yang melakukannya dan bagi orang lain.

Kalau kegiatan kita merugikan bagi orang lain, bisa dibilang itu bukan hobby. Misalnya senang menggosip, ini kan kebiasaan kita yang suka ngomongin orang. Jelas merugikan bagi yang digosipin kalau isinya yang jelek-jelek. Ini bukan hobby, tapi kebiasaan buruk.

Jika orang lain terganggu saat kita melakukan hobby kita yang suka menyanyi misalnya, ini karena kita melakukannya di saat atau tempat yang kurang pas. Lagi pada tidur nyenyak di malam hari, tiba-tiba kita menyanyi keras-keras, sudah pasti mengganggu orang lain. Waktu dan tempat tidak pas. Akan lebih baik jika kita menyanyi di pantai beradu suara dengan ombak, tidak ada yang terganggu, malah bisa jadi hiburan orang-orang yang di pantai plus dapat sebutan baru ‘orang gila’. Hehe..

Tak jarang, orang bisa mencari nafkah dari hobby. Misalnya, seorang penyanyi, pasti hobbynya menyanyi, perenang pasti suka berenang, pemain gitar, pasti suka main gitar. Tapi kalau petinju, hobbynya ditinju nggak, ya ? Ada yang bisa jawab ? Yang pasti, hobbynya ninju lah..

Melakukan hobby menjadi sarana kita untuk lepas dari kesibukan atau rutinitas kita sehari-hari. Karena motivasinya minat dan dilakukan dengan hati. Bahkan bisa untuk relax, melepas stress. Alangkah baiknya lagi, jika dilakukan bersama-sama dengan orang yang hobbynya sama. Kita bisa saling mengisi, diskusi, sharing, happy together deh pokoknya..

Bagiku, hobby itu penting. Hidup terasa lebih hidup jika kita punya hobby. Kalau ditanya orang, hobbymu apa ? Aku pasti jawab (yang kadang aku tulis di buku diary teman jaman aku SD dulu), hobbyku itu menyanyi, membaca, menulis dan mendengarkan musik. Kalau ada yang menyangsikan, emang suara kamu bagus, kok suka nyanyi ? Lho, suka nyanyi apa harus punya suara bagus dulu ? Yang penting aku senang melakukannya dan mendapatkan kepuasan batin, ya toh ? Perkara nanti fals, apa suaranya pas-pasan itu kan berkaitan dengan bakat. Masalah teknik bisa dipelajari, wong cita-citanya bukan jadi penyanyi professional kok. Sekedar hobby saja cukup.

Saat ada masalah, hal pertama yang aku lakukan adalah dengan melakukan hobby. Lho kok ? Kenapa nggak cari solusi dulu ? Tenang, akan aku jelaskan. Begini maksudnya, saat punya masalah dan mentok belum ketemu solusi, maka aku akan merelakskan diri dengan menyanyi atau mendengarkan musik klasik Mozart misalnya. Rasanya teduh banget, pikiran jadi adem dari yang tadinya ‘hot’ banget. Setelah kalem,otomatis pikiran jadi lebih tenang, bisa berpikir dengan jernih, baru ketemu deh itu solusi.

Tidak ada jadwal khusus untuk melakukan hobby ini, tapi kalau hobby yang terkait dengan olah raga akan lebih oke kalau ada jadwalnya. Karena kalau olah raga kan hubungannya dengan fisik dan nutrisi ya, kalau mau maksimal ya harus teratur. Apalagi kalau punya cita-cita menekuninya sebagai sebuah profesi, tentunya dituntut untuk lebih disiplin.

Anyway, disiplin itu fungsinya banyak banget. Dengan disiplin kita melatih diri untuk menata masa depan kita, kita tahu apa yang menjadi tujuan hidup kita, kita tahu mau kemana arah tujuan kita. Jadi apapun hobby kita kalau dilakukan dengan enjoy dan disiplin pasti suatu saat kita akan memetik hasil. Banyak lho, yang kecebur di pofesi yang awalnya karena hobby, abis terlanjur cinta sih.. pasti enak banget ya, karena menjalankannya dengan happy.

Jadi apapun hobby kita, kalau kita yakin itu baik dan bermanfaat bagi kita dan orang lain, go head..tekuni terus. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi nanti jika kita tidak merintisnya dari sekarang. Sekalipun hobby kita masih terbilang langka dan belum banyak orang yang menekuninya, ini justru jadi peluang kita untuk menekuninya. Di masa depan, siapa tahu kita dianggap sebagai ahlinya karena kita sudah duluan menekuninya, ya nggak ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar